Pelatihan Printer 3D Tingkatkan Kompetensi Dosen PGSD UAD
Yogyakarta (12/03/2025) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UAD menggelar kegiatan inovatif bertajuk Fokus : Forum Berpikir dan Berkarya Bersama “Pelatihan Printer 3D bagi Dosen PGSD UAD”. Acara yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan para dosen PGSD ini menghadirkan narasumber ahli Agung Krisnttao, ST., MT., P.D.
Kegiatan Fokus kali ini secara spesifik pada penguasaan teknologi printer 3D sebagai salah satu kompetensi penting di era digital dan industri 4.0. Muhammad Ragil Kurniawan, M.Pd., Ketua Program Studi PGSD UAD. Dalam sambutannya Ragil menekankan bahwa pemahaman dan kemampuan dosen dalam mengoperasikan printer 3D akan membuka peluang baru. Dalam pengembangan media pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan relevan bagi mahasiswa PGSD.
“Kami menyadari bahwa teknologi printer 3D memiliki potensi besar untuk mentransformasi cara kita menyampaikan materi pembelajaran. Dengan kemampuan mencetak objek tiga dimensi. Dosen dapat menciptakan alat peraga yang lebih konkret, visual, dan interaktif. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep abstrak bagi calon guru sekolah dasar,” ujar Ragil.
Selanjutnya, Agung Krisnttao pakar desain dan manufaktur 3D, memandu pelatihan yang mencakup pengenalan teknologi printer 3D. Mulai jenis printer, material, prinsip kerja, dan praktik mendesain objek serta mengoperasikan printer 3D.
“Printer 3D lebih dari sekadar alat cetak ini adalah platform untuk mewujudkan ide kreatif. Bagi pendidik, printer 3D efektif untuk menciptakan materi pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami,” ujar Agung Kristanto, Agung mengapresiasi inisiatif PGSD UAD dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Sesi praktik menjadi bagian paling menarik, di mana para dosen, di bimbing oleh Agung Kristanto, mencoba merancang objek 3D menggunakan perangkat lunak intuitif. Setelah membuat desain sederhana, mereka menyaksikan proses pencetakan objek dengan printer 3D, yang memicu rasa kagum dan antusiasme.
Kemudian, acara ini di akhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif. Para dosen berkesempatan untuk bertukar ide dan gagasan mengenai implementasi printer 3D dalam konteks pembelajaran di sekolah dasar.
(han)