Menghindari Plagiarisme, Menciptakan Guru Profesional
PGSD UAD – Prodi PGSD mengadakan Sosialisme Plagiarisme dan Penulisan Karya Ilmiah yang diadakan Rabu (24/12). Kegiatan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Plagiat Di Perguruan Tinggi. Pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Dalam sambutannya Kaprodi PGSD Dra. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd menjelaskan tujuan kegiatan sosialisme plagiarisme yakni sebagai strategi Prodi PGSD dalam menyiapkan mahasiswa semester 7 yang telah menyusun Proposal Skripsi agar tidak terjebak dalam plagiarisme. “Dalam kegiatan ini kita dapat menimba ilmu tentang plagiarisme sebagai bekal untuk melakukan publikasi karya ilmiah tidak hanya skripsi tapi juga publikasi-publikasi yang lainnya.,” tutur Kaprodi PGSD. Lebih lanjut disampaikan bahwa mahasiswa PGSD UAD sebagai calon guru profesional perlu menempa diri terus menerus, sehingga kemampuan sebagai guru profesional akan terasah. “Perlu dipahami untuk menjadi seorang guru profesional, sikap profesional harus dikembangkan dengan mengembangkan pengalaman positif dan menghindari pengalaman negatif yang dialami orang lain,” pesan Kaprodi kepada mahasiswa PGSD UAD.
Setelah sambutan Kaprodi, sosialisasi dilanjutkan dengan paparan Dr. Suparman, M.Si, DEA sebagai pembicara. Secara tegas Suparman menyampaikan bahwa plagiarisme merupakan tindakan mencuri, yaitu pencurian terhadap ide, gagasan atau hak paten. Tindakan ini dikategorikan sebagai kejahatan akademik dan ada sanksi bagi pelaku plagiarisme. “Agar kita terhindar dari plagiarisme, maka pencantuman sumber tulisan menjadi sangat penting. Setiap kutipan harus dicantumkan sumbernya,” jelas Suparman. Dijelaskan pula bahwa lama sebuah studi bukan karena teori melainkan disebabkan skripsi. Oleh karena itu agar penulisan skripsi diselesaikan secara cepat perlu adanya ketekunan, kedisiplinan dan keseriusan. Ketiga hal tersebut menjadi modal dasar dalam menyelesaikan skripsi dan harapannya mahasiswa Prodi PGSD dapat menjadi wisudawan terbaik di UAD.
Pada sesi berikutnya Dr. Suyatno selaku pembicara kedua menyampaikan teknis publikasi karya ilmiah. Hal ini mengacu pada Surat Dirjen Dikti No. 152/E/T/2012 tentang publikasi karya ilmiah bagi mahasiswa S1, S2, dan S3 wajib menulis ringkasan karya ilmiah dan diterbitkan, baik dalam jurnal online maupun jurnal cetak. Oleh karena itu, saran Suyatno bagi para mahasiswa adalah menyiapkan sekaligus tulisan untuk publikasi dari skripsi atau karya ilmiah lainnya. (dik)