Esti Priyantini, S.S.M.Pd.BI : Perlu Membangun Mindset “Kita Bisa”
Cerita sangat baik untuk psikologis anak. Ungkapan ini disampaikan Esti Priyantini, S.S., M.Pd. BI Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta dalam acara Workshop Storytelling yang diselenggarakan Prodi PGSD FKIP UAD, Sabtu (04/06/2022). Kegiatan ini diwajibkan bagi mahasiswa Prodi PGSD semester 2 dan 4. Dr. Ika Maryani, M.Pd. mewakili Kaprodi PGSD menyambut sekaligus membuka acara Workshop Storytelling. Disampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi bercerita mahasiswa sebagai calon guru sekolah dasar. “Kemampuan bercerita sangat penting dimiliki bagi lulusan Prodi PGSD karena setelah lulus akan menjadi Guru SD,”ungkap Ika Maryani. Lebih lanjut, disampaikan agar lulusan Prodi PGSD dapat mengimplementasikan kemampuan bercerita saat menjadi guru SD.
Mengawali materi Esti Priyantini, S.S.M.Pd.BI selaku pembicara kegiatan ini menyampaikan bahwa hidup itu harus bermanfaat bagi sesama, dan ungkapan ini menjadi moto hidup Esti Priyantini. Oleh karena itu, harus dibangun dan ditanamkan mindset “kita bisa”. “Dengan mindset ini maka kita akan mampu mewujudkan untuk dapat bermanfaat bagi sesama,” pesan Esti Priyantini.
Esti juga berpesan kepada mahasiswa bahwa proses itu mahal, agar dapat memiliki experience in story telling momen tidak dapat diciptakan sendiri tetapi harus proaktif. Agar bisa mendapatkan pengalaman, maka harus berani membuka diri untuk bekerjasama dengan pihak lain.
Lebih lanjut Esti menyampaikan tujuan bercerita adalah makes children happy meaning full story. Oleh karena itu penting bagi pendongeng mengetahui cerita secara utuh sehingga tujuan cerita dapat ditangkap dengan baik oleh anak-anak. Pesan moral maupun mengajak anak berimajinasi serta menyentuh perasaan anak akan dapat tercapai.
Sealin itu, sebelum memulai bercerita diperlukan analisi kebutuhan, agar dapat menentukan spirit apa yang akan disampaikan dan tepat sasaran sesuai dengan audiennya. Karena setiap subyek pendengar cerita memiliki passion yang berbeda-beda. Hal ini berpengaruh pada pemilihan topik atau materi cerita dan cara penyampaian serta property yang perlu disiapkan.
Acara workshop menjadi menarik disaat Esti Priyantini mempraktekan teknik bercerita. Dengan piawai Esti mencontohkan cara mengawali cerita agar audiens tertarik mendengarkan cerita selengkapnya. Beberapa teknik membuka cerita disampaikan Esti, sebagai berikut :
1. Pernyataan kesiapan, menceritakan potongan sinopsis.
2. Memunculkan tokoh dan visualisasi, pendongeng menceritakan tokoh dalam cerita dengan memvisulaisasikan gesture tokoh dalam cerita.
3. Ekspresi emosi, pendongeng mengekspresikan cerita dengan mempelajari ekspresi mimik gembira, marah, menangis, berteriak dll.
Diakhir materi Esti menyampaikan tips dalam membawakan cerita yaitu 1). mengatur ritme suara; 2). Intonasi yang jelas; 3) mimik wajah mengekspresikan setiap kejadian dalam cerita; 4). Memvisualisasikan gestur dari tokoh dalam cerita.