PELATIHAN FINGER PAINTING SEBAGAI STIMULUS MOTORIK HALUS PADA PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH INKLUSI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI PCM UMBULHARJO
Dua Dosen Prodi PGSD Universitas Ahmad Dahlan, Siwi Purwanti, M.Pd dan Fery Setyaningrum, M.Pd telah sukses melaksanakan pelatihan finger painting sebagai stimulus motorik halus pada penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi bagi guru Sekolah Dasar di PCM Umbulharjo pada tanggal 24 Febuari 2018. Pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan, pemberian materi, dan pendampingan guru, yang dilaksanakan pada bulan Februari 2018. Pelatihan ini berupa pemberian teori ABK, teori dasar kesenirupaan, dan materi langkah-langkah proses pembuatan karya finger painting. Para guru mempraktikkan teknik finger painting yang tujuannya akan diaplikasikan kepada siswa ABK dengan sangat aktif dan responsif. Pelaksanaan pengabdian berjalan secara lancar tidak ada kendala yang berarti.
Selain pemateri, terdapat juga co-trainer yang disertakan dari mahasiswi PGSD UAD semester VI sebagai asisten dalam pelatihan ini. Peserta pelatihan yang hadir berjumlah 22 Guru, yang terdiri dari guru SD Muhammadiyah Pakel, Sukonandi, dan Miliran. Pelatihan dibuka dengan sambutan dari Drs. Sutopo selaku Ketua Dikdasmen PCM Umbulharjo.. Serangkaian pelatihan yang diikuti oleh para Guru, dimulai dari mendengarkan materi dari narasumber, diskusi, tanya jawab,dan diakhiri praktek dengan antusias. Pelatihan ABK ini merupakan pelatihan kali pertama yang dilakukan di wilayah Umbulharjo.
Pendampingan setelah pelatihan dilakukan di SD Muhammadiyah Miliran. Guru mempraktekkan materi pembelajaran teknik finger painting kepada para siswa. Siswa terlihat sangat menikmati dalam melakukan finger painting, hal tersebut dikarenakan bermain-main dengan cat merupakan aktifitas yang mengasyikan. Siswa terlihat lebih bebas mengekspresikan lukisan catnya di atas kertas, dengan menggunakan jarinya sebagai pengganti kuas lukis. Selain dapat meningkatkan pengetahuan para peserta pelatihan, teknik finger panting juga dapat bermanfaat untuk meningkatkan motorik halus siswa ABK.
Proses belajar mengajar adalah hal yang mengasyikan. Berbagi ilmu, berbagi wawasan, mendalami peran sebagai pengajar, dan mengabdikan diri kepada masyarakat adalah anugrah yang tidak ternilai harganya, karena bukan hanya bisa bermanfaat pada pendidikan formal saja namun pendidikan nonformal maupun informal. (fery)