Benchmarking PGSD UAD dan PGSD UPI Tasikmalaya
Yogyakarta (06/10/2025) – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)FKIPUAD menggelar agenda penting. Agenda tersebut berupa benchmarking dan penandatanganan kerja sama. Kegiatan benchmarking berlangsung bersama PGSD Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya. Ruang Rapat Dekanat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menjadi lokasi pertemuan. Kolaborasi bertujuan meningkatkan kualitas akademik serta memperluas jaringan institusional. Kedua belah pihak berkomitmen untuk memajukan pendidikan sekolah dasar lebih lanjut.
Diskusi kerja sama berlangsung dengan sangat produktif. PGSD UAD dan PGSD UPI Tasikmalaya saling memperkenalkan profil program studi. Beberapa program kolaborasi potensial kini sedang dieksplorasi secara mendalam. Rencana kerja sama mencakup pertukaran mahasiswa secara daring. Selain itu, di bahas pula peluang joint research antar dosen. Publikasi bersama dan pertukaran reviewer jurnal juga menjadi topik utama. PGSD UPI Tasikmalaya turut menawarkan program Summer Program internasional. Program tersebut akan di laksanakan pada tahun 2026 mendatang. Semua program di rancang untuk memberikan pengalaman akademik yang unggul bagi mahasiswa kedua belah pihak.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan sesi kuliah tamu (guest lecture). Dr. Seni Apriliya, M.Pd., dosen PGSD UPI, menjadi pemateri utama. Pemateri memaparkan tentang pendekatan STEAM dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. STEAM merupakan integrasi ilmu Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika. Pendekatan holistik tersebut bertujuan mengembangkan kreativitas dan pemikiran kritis siswa. Pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih kontekstual dan bermakna melalui pendekatan STEAM. Para mahasiswa menyambut sesi tersebut dengan antusiasme tinggi untuk menambah wawasan keilmuan mereka.
Kegiatan diakhiri dengan kunjungan laboratorium oleh seluruh jajaran dosen PGSD UPI. Rombongan mengunjungi beberapa fasilitas laboratorium milik FKIP UAD. Laboratorium yang di kunjungi antara lain Laboratorium Microteaching. Kemudian kunjungan berlanjut ke Laboratorium Fisika Sekolah. Terakhir, mengunjungi Laboratorium Pembelajaran Sains Terpadu. Kunjungan laboratorium menjadi sarana berbagi praktik baik. Pengelolaan fasilitas penunjang akademik menjadi fokus utama dalam kunjungan tersebut. Harapannya, seluruh rangkaian kegiatan dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi kedua institusi dalam jangka waktu yang panjang.
(han)