Tingkatkan disability awareness : PGSD UAD Adakan Lokakarya
Yogyakarta (04/09/2024) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Menyelenggarakan Lokakarya Kesadaran Disabilitas selama dua hari, Selasa dan Rabu, tanggal 4-5 September 2024. Lokakarya ini bertujuan meningkatkan pemahaman para dosen mengenai kesadaran disability. Acara dihadiri ketua program studi (kaprodi) PGSD UAD Ragil Kurniawan, M.Pd dan sekretaris prodi (sekprodi) PGSD UAD Hanum Hanifa Sukma, M.Pd serta para dosen PGSD UAD.
Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD. Muhammad Sayuti, P.h.D memberikan sambutan dan menyampaikan dukungan penuh terhadap peningkatan kesadaran akan disability. Lebih lanjut, Muhammad Sayuti, P.h.D berpendapat bahwa hal ini sangat penting, terutama bagi dosen yang mengajar mahasiswa calon guru sekolah dasar.
Jenis kebutuhan khusus dalam pendidikan tinggi ada 4 jenis. Mulai dari kesulitan belajar, disabilitas fisik, masalah kesehatan mental, hingga gangguan sensorik. Dr Lui menegaskan bahwa disleksia, disgrafia, dan diskalkulia merupakan tantangan yang seringkali sulit terdeteksi dalam pendidikan. Anak dengan disleksia mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja. Disgrafia membuat anak kesulitan dalam menulis dan mengorganisasi tulisan, sementara diskalkulia menyebabkan kesulitan dalam memahami dan menggunakan angka.
Dr. Lui juga menyampaikan kekhawatirannya tentang masalah pendidikan di Malaysia, khususnya terkait larangan bagi penyandang disabilitas untuk bekerja di bidang pendidikan, yang menjadi topik pembicaraan yang cukup sering diangkat. Acara berlangsung dengan baik dan diakhiri dengan diskusi kelompok dosen yang membahas isu-isu terbaru mengenai disabilitas di Indonesia.
(ren)